Sidang Isbat Ramadan Digelar Sore, Kemenag Berharap ...
Ikhwanul Khabibi - PIMDA22.BLOGSPOT.COM
Jakarta - Sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan digelar sore ini di kantor Kementerian Agama. Seluruh ormas diharapkan datang, termasuk Muhammadiyah yang sempat menyatakan tak akan hadir.
'Insya Allah sidang dimulai pukul 16.00 WIB,' ujar wakil menteri Agama, Nasaruddin Umar saat dihubungi PIMDA22.BLOGSPOT.COM, Minggu (7/7/2013) malam.
Kementerian Agama telah menyebar undangan kepada seluruh ormas islam. Hanya saja, jumlahnya dia belum mengetahui.
'Ya yang diundang yang biasanya ikut sidang, saya kurang tahu itu jumlahnya,' tambah Wamenag.
Mengenai kabar tak akan hadirnya Muhammadiyah dalam sidang besok, Nasaruddin mengaku belum tahu. Tapi dirinya berharap agar ormas pimpinan Din Syamsuddin itu bisa ikut serta dalam sidang Isbat, walaupun mereka telah menentukan awal Ramadan.
'Saya pastikan undangan sudah disampaikan, tetapi akan datang atau tidak saya tidak tahu. Saya berharap Muhammadiyah bisa datang, walaupun nanti awal puasa berbeda ya yang penting kan kita bisa silaturahmi,' tutup Nazaruddin.
Sebelumnya, pimpinan Muhammadiyah Yunahar Ilyas, memastikan 1 Ramadan jatuh pada Selasa, 9 Juli 2013. Karena itu, Muhammadiyah tidak akan menghadiri sidang isbat yang digelar Kementrian Agama RI.
Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah bernomor 04/MLM/I.0/E/2013 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawwal dan Dzulhijjah 1434 H itu ditandatangani oleh Ketua Umum Prof Dr H M Din Syamsuddin, MA dan Sekretaris Umum Dr H Agung Danarto. Maklumat tersebut telah diberikan kepada semua pengurus DPW dan DPD Muhammadiyah seluruh Indonesia.
'Muhammadiyah tidak akan ikut. Itu lebih aman dan tidak ikut. Lebih baik menonton saja, kasihan perasaan warga Muhammadiyah kalau mereka melihat saat sidang,' ungkapnya.
(mad/mad) Simak rangkuman beragam peristiwa penting dan menarik sepanjang hari ini di 'Reportase Malam' Pukul 1.00 WIB hanya di TransTV
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar disini. . . ,
demi kebaikan bersama